Tinta Dasar
Rabu, 29 Mei 2013
HALO MEI
HALO MEI
KRIIIIIIINNGGGGG!!! Tepat
pukul 4 pagi alaramku berdering. 01-05-2013. Awal Mei.
Hari pertama di bulan
Mei. Ku awali dengan bangun untuk berangkat sekolah. Alarmku selalu berdering
tepat pukul 4 pagi, lalu kuabaikan dan bangun sekitar pukul 4.30 pagi. Setelah
bangun dan bergegas mandi, aku bersiap untuk berangkat, dan tak lupa sholat
subuh. Seperti hari-hari biasa tak ada yang spesial di pagiku. Hanyalah nenek yang selalu setia membangunkan ku jika aku terlalu asik
terlelap dan menyiapkan sarapan pagi hari. 5.30 aku berangkat, pagi memang,
tapi inilah resiko murid yang jarak antara rumah dan sekolah yang cukup jauh.
Di tambah aku belum diizinkan oleh ayah untuk mengendarai sepeda motor.
Sekolah terlihat sepi
setibanya aku sampai. Ya, aku dibiasakan disiplin waktu
oleh ayah tiriku, dan itu sudah seperti mendarah daging setelah aku terbiasa.
Drama, sebuah tugas dari salah satu guru
terfavorit yang ada disekolah ku akan
ditampilkan satu-persatu kelompok di depan kelas. Aku panik,
naskah yang seharusnya sudah ditangan tetapi belum di print. Aku dan kelompokku berinisiatif untuk mem-print nya pada saat sebelum bel
berbunyi, dan sialnya toko foto copy disekolah belumlah buka.
Ibu guru masuk, dan
memulai pelajaran dengan pembicaraan dengan memberitahukan
bahwa hari ini beberapa kelompok dikelas akan tampil berakting dari drama yang
sudah dirangkai sedemikian rupa agar terlihat bagus. Manusia yang ada dikelompokku panik, kita
harus mencari cara untuk mencetak naskah drama yang telah rampung
diketik. “Bagaimana kalau salah satu
dari kita berpura-pura ke toilet untuk buang air kecil.”
Tak tahu siapa yang mulai mencetuskan ide
buruk itu, tetapi pikiran sedang panik dan semua kelompok tampaknya telah siap
tampil di depan kelas, dilaksanakanlah “strategi” yang menyesatkan itu. 2 orang
dari kelompok ku ditunjuk untuk melakukan hal itu. Bukan aku. Aku takut jika
aku yang melakukan itu, nilaiku selama ini akan dipertanyakan.
Siasat buruk terlintas,
ketika ku lihat gerak-gerik bu Ria seperti menunggu kepastian. Kepastian kemana
sebenarnya kedua temanku itu pergi karena terlalu lama. Setelah mereka kembali,
telah kudapati kespresi yang tertampak dalam wajah ibu guruku yang begitu
emosi. Merasa dibohongi kelompok drama-ku tidak diperbolehkan tampil!! Tidak
mendapat nilai!!
Unutk kali pertamanya di
kelas 2 tingkat SMA ini aku dihukum dimata pelajaran bahasa Indonesia. Bahasa
yang sedari aku menghembuskan nafas pertama kali ku gunakan. Teriakan-teriakan
meminta maaf dalam hati terus berdatangan. Aku menunggu waktu yang tepat,
dimana emosi guruku sudah terkontrol.
Hingga diakhir pelajaran,
aku dan kawan-kawanku pun tidak dapat berminta maf dikarenakan beliau secepat kilat meninggalkan kelas.
Sedih.
Kecewa pasti yang
dirasakan guruku. Dibohongi oleh muridnya sendiri yang sebenarnya hanya bermaksud dapat
menyelesaikan tugas tepat waktu.
Salah kami memang.
Menit berlalu, pelajaran kedua dimulai. MATEMATIKA
Ulangan!!! Aku tidak
terlalu kaget, guru matematika ku ini sudah memberitahu ku, dan aku pun sudah
menyebarkan kabar itu ke seluruh penjuru kelas kemarin.Beruntung, aku telah
mendapatkan latihan-latihan soal dari temanku dikelas lain yang berbeda guru matematika. Lancar, itu yang bisa ku
bilang.
Istirahat, aku tak makan.
Temanku yang biasa menjual lauk masakan ibunya dikelas tak menjajahkan
makanannya hari ini. Akupun hanya debakali nasi. Alhasil, aku hanya
makan-makanan rinagn yang kudapati dikantin sekolah. 2 bungkus biskuit yang
dilapisi cokelat, 2 bungkus biskuit keju, dan 3 tahu goreng telah ludes kumakan dengan lahapnya hanya
berselang beberapa menit daja setelah aku membelinya. Porsi makanku memang
besar, tetapi otakku seperti memerintahkan tubuhku untuk gemuk ke atas. Tinggi.
Alhasil, aku tetap kurus dan jangkung.
Disaat sedang membeli
makanan ringan di kantin, aku bertemu Fitri. Ketua ekstrakulikuler EC (English Club) yang dimana juga salah
satu sahabatku dikelas X SMA sampe sekrang ini. Dia
memberitahukanku bahwa setelah pulang sekolah akan ada pertemuan khusus
ekstrakulier EC. Aku sudah bergabung di ekstrakulikuler ini dari kelas X,
tetapi jarang bahkan bisa dibilang tidak pernah datang. Dikarenakan disibukan
ekskul lainyang kupilih sedang kebanjiran lomba. Aku hanya datang di awal
pertemuan. Sekitar 2-3 kali saja, lalu menghilang tanpa kabar.
Dikala istirahat semua
sibuk berbincang-bincang, bermain, atau sekedar memainkan gadget yang mereka punya. Tetapi tidak untukku dan beberapa teman
kelasku yang lain. Kami asik membaca novel ataupun komik. Untukku membaca novel hanya kulakukan disaat dunia
ini mengacuhkan ku, dan rasanya hampir setiap saat itu terjadi, diwaktu seperti
sekarang ini yang harusnya aku asik menikmati masa-masa putih abu ini.
Bel masuk berdering.
Bahasa inggris. Pelajaran dimulai tak lama
setelah bel masuk berbunyi.lega rasanya tugas yang diberikan telah selesai dan
akan dibahas. Terkadang aku kesal dengan beberapa guru ketika diriku telah
bersusah payah mengerjakan tugas, tetapi tak dibahas. Mengesalkan memang, tapi
apadaya seorang siswa berkemampuan standar ini dapat lakukan.
Aku salah!!! Ya, aku salah paham tentang tugas
expository yang diberikan. Semula
kukira tesis yang dipermasalahkan ditugas adalah tentang keburukan hi-tech, tetapi ternayat bukan. Tema
yang dibahas sebenernya adalah dampak dari sampah-sampah elektronik. Malu,
ketika diperiksa hasil kerja ku itu oleh guru B.Inggris ku (Mrs.Hami biasa ku
panggil) ternyata salah harus diulang. Syukurnya, tidaklah salah semua, hanya
dibeberapa bagian. Sisanya sudah betul. Lumayan, untuk sebuah hasil salah
paham.
Kuperbaharui tugas tersebut dilembaran yang
baru. B.Inggris ku lumayan dipercaya
oleh teman-teman dikelas sebagai salah satu yang bisa ‘lancar’ dalam berbahasa
Inggris. Itu kudapat dari sikap mereka yang terkadang bertanya tatkala ada
tugas atau ulangan harian dan meminta untuk diajarkan. Tidak hanya sibuk
memperbaiki aku juga sibuk membantu teman-teman yang butuh sedikit pertolongan
tentang tugas ini dan aku merasa senang, karena membantu mereka.
Jam pelajaran B.Inggris selesai. Dilanjutkan pelajaran
Sejarah dan Kimia. Di jam Sejarah pak guru hanya membahas soal-soal yang
manakala akan keluar di ulangan harian minggu depan. Dijam Kimia saatnya
beberapa temanku maju kedepean kelas mempresentasikan materi tentang
sifat-sifat Koloid. Kelompokku sudah. Saat mempresentasikan hasilnya cukup
memuaskan, kerena materi yang diberikan menggunakan bahasa yang rinagn disertai
dengan contoh- contoh dan gambar yang relavan.
KRIIIIINGGGG!!! Bel pulang berdering. Semua
siswa sibuk berhamburan keluar dan sebgaian lain masih sibuk membenahi
bubku-bukunya. Disaat aku siap keluar kelas Zahra menghampiriku. Zahra adalah
teman sekelasku, dia berjilab, baik, dan termasuk salah satu anak gaul
dikelasku.
Dia menanyakan tentang tugas remedial Fisika
yang minggu lalu telah diberikan. Tugas itu telah kami selesaikan, tetapi butuh
dilengkapi lagi. Akupun menunda langkah kaki untuk pulang. Langsung bergegas ke
perpustakaan sekolah sebelum ditutup.
Tak lama kemudian seseorang memanggilku. Aku kaget, melihat kanan kiri
dan kudapati Fitri dan temannya mengajakku untuk berkumpul EC . Aku lupa!!!! Di
waktu isitrahat tadi Fitri menyuruhku untuk hadir sepulang sekolah untuk EC.
Aku meminta maaf kepadanya dan meminta izin beberapa menit untuk mengerjakan
tugas remedialku, walau kupikir beberapa menit memang tak cukup. Tapi…
yasudahlah. Aku tak tahu harus berkata apalagi.
Fikiranku tak sepenuhnya fokus untuk
mengerjakan tugas remedial ini, karena ada beberapa orang disana yang menunggu
kehadiranku. Hingga akhirnya aku putuskan untuk menemui mereka dan membiarkan
Zahra melanjutkan pekerjaan ini.
Kelas ke kelas, kantin, dan depan sekolah
sudah kucari kemana-mana tak kulihat ada perkumpulan anak-anak ekskul EC. Kosong,
itu yang kudapati diruang yang ditunjuk Fitri. Bertanya kepada beberapa orang
berlalu lalang didepan ku tetang keberadaan Fitri. Semua menjawab tak melihat
batang hidung Fitri sedari tadi. Aku merasa bersalah, tapi disisi lain aku
harus menegrjakan tugas remedialku yang sudah menunggu dari seminggu yang lalu
untuk diselesaikan.
Usai mengerjakan aku pulang. Sesaat sampai
dirumah ku lihat handphone ku ada pesan singkat masuk. Ya, Fitri mengirim pesan
singkat itu. Dia berkata “kemana kau tadi? Sudah kutunggu kau tak kunjung
datang! Kau bilang kau akan datang berkumpul! Sunguh tidak tahu diri”
membacanya membuatku semakin merasa bersalah.
Awal mei yang sangat mengecewakan memang.
Banyak sekali hal yang terlalaikan begitu saja tanpa tanggung jawab.
Tragedi-tragedi yang tak diduga terjadi. Semua hal yang telah direncanakan jauh
hari , Gagal! Hukuman dari guru, teks bahasa Inggris yang salah paham. Hingga,
ketidak tanggung jawaban atas janji yang kuberikan kepada Fitri untuk datang
berkumpul EC.
Bermacam kesialan awal Mei ini bagaikan
tamparan keras pada diriku untuk tidak bersantai. Kerena detik terus berjalan,
jam demi jam terlewati, hari ke minggu tak terhenti, hingga tahun akan datang
menerpa diriku. Seakan bertanya “Apakah kau siap??!” karena hanya berseling 365
hari aku akan berada di ambang kepanikan luar biasa jika tidak dari sekarang
dipersiapkan
HALO MEI !!!! Hentakan keras yang kau berikan
benar-benar mendidikku.
Langganan:
Postingan (Atom)